Thursday, December 22, 2011

Pengembangan Diri-INFJ

saya Rafin Akbar, menurut test minggu lalu yang saya dapati, saya termasuk dalam kategori orang “INFJ” yaitu “introvert/tertutup, intuition, feeling & judging”.Hmm, saya kurang yakin, kalo saya itu introvert karena dalam pergaulan saya termasuk orang yang “ extrovert/terbuka” mengapa saya bilang seperti itu ? karena ajarana orang tua saya , mereka bilang saya tidak boleh menjadi orang yang pemalu / tidak percaya diri . dari kecil saya sering ikut kegiatan perlombaan dan saya mendapatkan banyak teman , sehingga saya berani berbicara dimuka umum, mengenai pergaulan, mama saya mengajarkan bahwa banyak teman itu bagus, networking yang sangat penting, meskipun begitu saya saya punya tekad : saya tidak boleh ikut dalam pergaulan bebas dan menjaga diri dari pergaulan bebas seperti sexs atau pun obat terlarang . Tetapi yang saya baca dari test tersebut, itu ada benarnya, ada kalanya saya menjadi orang yang “introvert”. Contohnya : saya merupakan orang yang tidak percaya diri atau malu dalam berbicara bahasa inggris. Karena bahasa inggris saya pas-pasan, namun hari itu saya disuruh membuat tugas akhir sekolah yaitu menjelaskan presentasi tentang animasi menggunakan bahasa inggris. Hari itu saya terpaksa melalukan, walaupun begitu saya tetap mempresentasikan hasil animasi saya dengan terbata bata, pengetest saya juga mengerti apa yang saya bicarakan , dia menanyakan seputar ( software apa yang digunakan dan bagaimana pembuatannya?) secara umum dia cukup senang dengan hasil animasi saya, dia member kritik dan saran untuk animasi kedepannya. Dari pegalaman tersebut saya bisa menyimpulkan tekad apa yang harus saya lakukan,yaitu:  “ bahasa apapun itu yang menurut saya susah atau tidak bias dimengerti harus sering sering dipraktekan , dilatih, dipelajari dan dimulai dengan kebiasaan bercakap menggunakan bahasa inggris , contohnya : carilah teman yang pintar bahasa inggris dan bercakaplah menggunakan bahasa inggris dan agar kita percaya diri dalam presentasi, kuasailah materi yang mau kita presentasikan”.


Di attachment yang saya baca INFJ itu sering terlihat keras kepala dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Tetapi egois itu adalah berfikir menggunakan otak, bukan “feeling/perasaan”. Sementara saya mendapati golongan orang yang cara berfikirnya menggunakan “feeling/perasaan”.Dalam hubungan ( relationship ) saya sangat egois . waktu itu saya pernah berdebat dan 80% dari perdebatan saya menang/egois dan dia yang mengalah. Contohnya: malam itu , tepat nya jam 2 menjelang pagi saya belum tidur karena masih mengerjakan tugas akhir sekolah, saya sampai lupa makan , akhirnya pacar saya marah-marah karena saya terlalu memforsir dalam mengerjakan tugas ditambah lagi saya lupa makan. Dan telat tidur yang bisa menyebabkan sakit .dan akhirnya saya memutuskan untuk selesaikan mengerjakan tugas, akan tetapi saya marah marah dan bilang bahwa dia tidak mengerti keadaan saya padahal saya menyadari bahwa apa yang ia katakan itu benar, namun karena ke egoisan  saya dan gengsi untuk mengakui kesalahan , jadinya saya marah marah, selalu egois, dan memikirkan yang ada dipikiran saya saja. Saya mengetahui kelemahan saya tersebut setelah pacar saya selingkuh, dia berasalan selingkuh karena saya itu terlalu egois, dia menyebutkan satu per satu ke egoisan saya. Dari situ saya refleksi diri , mengintropeksi dan bertekad bahwa saya harus melawan rasa gengsi atau keegoisan saya, merubah cara berfikir, dan cara menyikapi lawan bicara saya.
Dalam orientasi terhadap dunia benar adanya, saya adalah seorang yang tergolong “ judging” .beberapa kali say a temukan judging itu ada dalam kehidupan saya . contohnya : waktu kelas CB yang di ajar oleh ibu esthern sewaktu sekolah, kelas kami mendapat tugas untuk unjuk bakat dan saya langsung menyiapkan apa apa saja yang saya ingin tampilakan. Salah satunya, membuat animasi foto tapi bias berbicara bergerak dan bersuara karena itu termasuk kebisaan saya walaupun saya tidak sering mengasah kebiasaan yang saya bias itu . saya memersiapkan bahan bahan yang saya butuhkan seperti : softwarenya, foto apa yang ingin dijadikan sebagai objek animasi, gerakan apa saja yang ingin ditampilkan, dan backsoundnya apa. Sampai tiba hari H nya. Oohhh tidak , saya sudah siap tampil maju, mempresentasikan bakat saya, tapi apa yang tejadi ? saya tidak tau kalo speaker dikelas itu tidak ada-..-“
Walaupun saya sudah mempersiapkan tugas saya. Tapi masih ada saja yang saya lupa huff. Akhirnya saya mempresentasikan animasi tersebut tanpa suara, padahal daya tarik dari animasi tersebut ada pada suaranya. Saya kecewa, tapi apa boleh buat Tuhan punya rencana lain hahaha ….. finally saya mendapat nilai 85 dalam kejadian ini sementara teman saya 95.
Saya mengambil kesimpulan dan tekad, bahwa persiapan itu harus dan perlu lebih ketelitian lagi dan pemeriksaan ulang, agar tidak terjadi kecerobohan yang tidak di inginkan .
Hmmm dalam cerita diatas yaitu membuat animasi, berarti saya termasuk dalam golongan orang “intuition”, karena animasi itu di khayalkan, dibayangkan , kita dapat membayangkan  atau meng ekspresikan yang ada dalam pikiran kita , apa yang mau kita buat dengan khayalan tersebut. Tekad dalam golongan  “intuition”, ialah saya harus mengembangkan yang ada di diri saya , sering latihan dengan apa kebisaan saya tersebut.

1 comment:

  1. Hi, we are alien :D, greets
    planetinfj.wordpress.com

    ReplyDelete