Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Sejarah Metode Ilmiah
Kaum Rasionalis
Kaum Rasionalis dalam mencari suatu kebenaran menggunakan
daya nalar / rasio, dan kaum ini lebih berkonsentrasi kepada disiplin
pemikiran dalam menentukan suatu kebenaran, bahkan sebagian yang
beregang teguh pada cara berpikir
apriori tidak terlalu percaya dengan panca indera karena baginya panca
indera dapat menipu dalam menelaah suatu kebenaran sebuah objek yang
sedang diidentifikasinya. Maka kaum ini cara berpikirnya menggunakan
metode deduksi (menelaah dari umum ke khusus),
Contoh : P1 : Semua makhluk hidup pasti akan meninggal
P2 : Udin adalah manusia
P3 : Maka Udin akan meninggal
Inilah yang disebut cara berpikir dalam sebuah pernyataan yang umum
menjadi pernyataan yang lebih spesifik lagi atau khusus. Dan kaum ini
sering sekali disebut kaum yang mempunyai faham Apriori.
Kaum Empirik
Kaum Empirik dalam mencari suatu kebenaran sangat berbeda
dengan kaum Rasionalis, kaum ini tidak begitu percaya dengan daya nalar
dalam mengidentifikasi suatu kebenaran, karena jika menggunakan daya
nalar tanpa melakukan penelitian atau pengalaman bagi mereka akan
menjadi asumsi saja, dan cara kaum Empirik dalam mengidentifikasi suatu
kebenaran yaitu dengan menggunakan pancainderanya , atau bisa dibilang
kaum yang cara berpikirnya menggunakan metode induksi (menelaah dari
khusus ke umum),
Contoh :
Jika selama bulan Oktober dalam beberapa tahun yang lalu hujan selalu
turun
Kesimpulan: maka setiap bulan Oktober akan selalu turun hujan
Inilah yang disebut cara berpikir dalam sebuah pernyataan yang khusus
ditarik kesimpulannya menjadi pernyataan yang general atau umum, dan
kaum ini sering sekali disebut kaum yang mempunyai faham Aposteriori.
Kaum Rasionalis dan Empirik mempunyai logikanya masing-masing, dan dua
kaum ini-pun mempunyai kelebihan dan kekurangannya dalam
mengidentifikasi suatu objek, maka dari itu beberapa para filsuf/ilmuwan
mencoba menggabungkan cara berpikir dua kaum ini, yang sekarang kita
kenal dengan nama metode ilmiah, jadi berpikir ilmiah itu ada dasarnya
penggabungan antara cara berpikir kaum Rasionalis dan kaum Empirik, maka
dari itu metode ilmiah harus mempunyai pemikiran yang konsisten dan
kebenarannya teruji secara empirik.
Unsur - Unsur
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
- Karakterisasi
- Hipotesis
- Prediksi
- Eksperimen
Jenis - Jenis
Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteriakriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3) Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masing-masing pembagiannya.
Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh:
- Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
- Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
Berdasarkan Bidang yang diteliti:
- Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb.
- Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.
Berdasarkan Tempat Penelitian :
- Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan;
- Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
- Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
Berdasarkan Teknik yang digunakan :
- Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
- Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Berdasarkan Keilmiahan :
Penelitian IlmiahMenggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran,
menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggirendahnya
Penelitian IlmiahMenggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran,
menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggirendahnya
- mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:
- Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
Sikap Ilmiah
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://fdkm.blogspot.com/2012/10/brpikir-ilmiah.html
http://id-ilmu.blogspot.com/2013/02/unsur-metode-ilmiah.html
http://campusti.blogspot.com/2013/12/jenis-jenis-metode-ilmiah.html
http://aliyanuzul.wordpress.com/ipa-1/metode-ilmiah-dan-benda-benda-alam/inti/sifat-metode-ilmiah/