Monday, October 21, 2013

Kata-Kata dari Wawancara Vicky Prasetyo dan Zaskia

Kapanlagi.com - Mantan tunangan Zaskia Shinta, Hendriyanto alias Vicky Prasetyo memiliki gaya bahasa yang ngawur dengan tata bahasa yang acak-acakan. Hal itu terekam kamera dalam wawancara di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Minggu (1/9) malam, di acara pertunangan Zaskia Shinta.
Setelah kedok Vicky yang kerap merayu penyanyi dangdut terungkap, dan kini pria itu harus mendekam di penjara karena diciduk kejaksaan, nama Vicky kembali mencuat karena gaya bicaranya.
Vicky yang kerap menggunakan kata-kata sok 'intelek', malah menciptakan kata-kata yang terdengar lucu. Yuk intip sebagian kata-kata aneh yang diciptakannya:
1. Twenty Nine My Age
KapanLagi.com - Vicky cenderung menyisipkan kata dalam bahasa Inggris dan mengucapkannya dengan penuh percaya diri. Mungkin karena hal itu, salah satunya Zaskia Shinta sempat terpesona. Namun jika ditilik, baik pengucapan maupun grammar yang digunakannya salah kaprah.
Berikut transkrip percakapan Vicky dalam wawancara tersebut:
Di usiaku saat ini, ya twenty nine my age, tapi aku masih merindukan apresiasi, karena basically aku seneng music walau kontroversi hatiku lebih menunjukkan konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.
Ya kita belajar pada harmonisisasi pada hal yang terkecil sampai yang terbesar. Aku pikir kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan mengkudeta apa yang menjadi keinginan.
Dengan hubungan ini bukanna untuk mempertakut bukan mempersuram statutisasi kemakmuran keluarga dia tapi menjadi confident. Kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita lebih baik dan aku sangat bangga.
2. Merindukan Apresiasi
KapanLagi.com - Vicky kerap menggandeng dua kata yang tidak ada hubungannya sama sekali. Merindukan apresiasi merupakan dua kata yang sangat jarang digabung. Tampaknya pria ini memang sedikit "gila"apresiasi.
3. Kontroversi Hati
KapanLagi.com - Kata unik lain yang diciptakan Vicky, kontroversi hati. Sosok Vicky yang kontroversial tampaknya kerap menggunakan kata-kata hati untuk menjerat wanita yang diinginkannya. Dengan bersikap seolah yang dilakukannya dari hati, Vicky tentu mudah mendekati para penyanyi dangdut yang menjadi korbannya.
4. Konspirasi Kemakmuran
KapanLagi.com - Konspirasi adalah hal rumit yang memerlukan persekongkolan banyak pihak. Dengan menggunakan kata ini, Vicky seolah merupakan orang yang cerdas dan berada dalam lingkaran konspirasi. Namun kata kemakmuran yang mencuat setelahnya sungguh tidak terduga. Apakah pria tersebut memang kerap memberikan janji palsu berupa kemakmuran?
5. Harmonisisasi
KapanLagi.com - Fakta unik tentang kata-kata Vicky lainnya adalah, ia seolah tidak peduli jika yang dikatakannya salah. Kata Harmonisasi yang berasal dari suku kata harmonis mendapat sisipan 'is' dalam ucapan Vicky. Entah bagaimana pria ini kerap berkomunikasi dengan kata-kata yang salah namun tetap dipercaya. Yang menjadi pertanyaan, apakah lawan bicaranya tidak menyadari semua kesalahan yang ia buat?
6. Mengkudeta Keinginan
KapanLagi.com - Karakter seseorang bisa dikenali dari gaya bahasa yang digunakannya. Vicky yang kerap menggunakan kata-kata muluk dan terlalu meninggikan diri, seharusnya bisa dengan mudah dikenali kesalahan yang ia lakukan.
KapanLagi.com - Vicky menggunakan kata-kata ini seolah tidak ingin mempersuram masa depan Zaskia Shinta. Namun apa jadinya jika kata-kata seperti ini hanya sekedar janji palsu?
7. Mempersuram Statutisasi
KapanLagi.com - Vicky menggunakan kata-kata ini seolah tidak ingin mempersuram masa depan Zaskia Shinta. Namun apa jadinya jika kata-kata seperti ini hanya sekedar janji palsu?
8. Mensiasati Kecerdasan
KapanLagi.com - Dengan kemampuan bahasa yang terbatas, harus diakui Vicky memiliki kecerdasan tersendiri untuk menipu korbannya. Tampaknya ini karena kemampuannya bersiasat dan mempengaruhi korban yang mudah untuknya. Namun ada pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.
9. Labil Ekonomi
KapanLagi.com - Dengan segala sepak terjang yang ia lakukan, Vicky seharusnya sadar ia merupakan orang yang tidak stabil dalam hal ekonomi. Karena itu ia memilih merayu wanita dan menjanjikan kemewahan, padahal yang terjadi bisa saja sebaliknya.
10. Inpest
KapanLagi.com - Selain video wawancara saat lamaran dengan Zaskia Shinta. Vicky pernah mencalonkan diri menjadi kepala desa meski juga berakhir dengan kegagalan karena janji palsu. Dalam video kampanye yang dilakukannya, terlihat bagaimana Vicky memaksakan susunan tata bahasa Indonesia, dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.
Kontroversi hati
Arti kata "kontroversi" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah "perdebatan" atau "persengketaan" atau "pertentangan". Namun, kata ini biasanya muncul pada sebuah kejadian yang memang besar, misalnya hal-hal sensitif terkait suku, ras, dan agama; atau hukum yang memang menimbulkan perdebatan antara satu pihak dengan pihak lain.
Oleh karena itu, penggunaannya jadi berlebihan jika "hanya" dikaitkan pada persoalan isi hati, walaupun dunia sastra tidak asing dengan kata-kata "pertentangan batin". Namun, tidak menggunakan kata "kontroversi".
"Kontroversi" pun punya sifat khusus. Yang namanya perdebatan biasanya melibatkan dua hal, walaupun itu seseorang dengan dirinya sendiri. Oleh karenanya, kata itu biasanya hadir tanpa diikuti dengan kata lain. Misalnya, "Keputusan itu pun akhirnya menimbulkan kontroversi", atau "Kontroversi mengenai peraturan itu ternyata belum tuntas", atau "Aborsi masih menimbulkan kontroversi, antara yang setuju dan yang tidak".
Tidak ada kata benda atau nomina yang langsung menempel di belakangnya kan, seperti halnya "kontroversi hati"?
Jadi, setidaknya ada dua alasan mengapa ada rasa yang janggal dengan kata-kata itu. Pertama, kata itu digunakan untuk membicarakan hal apa, dan apakah jadinya berlebihan? Kedua, adanya kebiasaan bahwa kata "kontroversi" tidak langsung diikuti kata lain, kata benda atau nomina.
Konspirasi kemakmuran
Lagi-lagi kata yang digunakan tidak sesuai dengan pokok persoalannya. Jika kita kembali ke KBBI, "konspirasi" berarti "persekongkolan". Kata dasar "sekongkol" berarti "orang yang turut serta berkomplot melakukan kejahatan".
Makanya, jangan heran kalau di sinetron ada potongan dialog yang misalnya berbunyi, "Jangan-jangan kamu bersekongkol dengan laki-laki itu". Ini karena kemungkinan memang ada kejahatan di sana.
Lalu, apakah konspirasi kemakmuran (yang berarti keadaan makmur) dalam ucapan Vicky lantas berarti ada persekongkolan dalam meraih kemakmuran?
Harmonisisasi
Kata ini muncul pada kalimat "Kita belajar harmonisisasi dari hal terkecil sampai hal terbesar..." "Harmonisisasi" tentu tidak ada. Yang ada adalah "harmonisasi" dari kata harmoni (keselarasan) yang mendapat sufiks -isasi (ada juga -asi) yang berarti proses. Jadi, untuk yang satu ini, Vicky kelebihan "-isasi".
Kita tidak boleh ego
Ego artinya aku, diri pribadi, atau rasa sadar akan diri sendiri. Yang tepat adalah "Kita tidak boleh egois", atau berarti kita tidak boleh (menjadi) orang yang selalu mementingkan diri sendiri.
Mengkudeta 
Mengkudeta (mengudeta) yang menjadi keinginan
Ini kembali lagi bicara soal di mana kata itu sepatutnya digunakan. Soalnya, "kudeta" berarti "perebutan kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa" seperti ketika sebuah negara meminta presidennya mundur dari kekuasaan. Artinya tidak bisa diganti karena meminjam dari kata bahasa Perancis (coup d'État) yang bermakna sama.
"Twenty nine my age ya"
Hal ini rupanya juga kerap muncul di sejumlah forum guru bahasa Inggris. Pengguna forum merasa ada yang aneh ketika anak didiknya menggunakan kata "age" pada pertanyaan "Berapa umurmu". Misalnya, "My age is 29".
Kenapa janggal? Ini tak lain karena keberadaan "age" dan angka usia dalam kalimat bahasa Inggris akan menjadikannya berlebihan. Penyebutan "twenty nine my age ya" memang berbahasa Inggris, tetapi menggunakan struktur bahasa Indonesia (dua puluh sembilan, umur saya). Sementara itu, dalam bahasa Inggris, penyebutannya hanya "I'm 29", tidak pakai "age".


Mempertakut

Nah kali ini ternyata Vicky tidak salah, walau kata tersebut terdengar tidak enak dan kemungkinan besar tidak lazim. Kok bisa? KBBI memasukkan kata "mempertakut" dalam pengimbuhan yang berarti "menimbulkan rasa takut pada..." atau "menakuti", atau "menjadikan lebih takut".
Statusisasi
Kalau yang ini lagi-lagi urusan -isasi (proses). Kata "status" berarti "keadaan atau kedudukan (orang, badan, dan sebagainya) dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya". Oleh karena itu, jika Vicky mengatakan "mempertakut statusisasi keluarga dia," maka itu tidak perlu pakai -isasi segala karena statusnya tidak butuh proses.
Labil ekonomi
Dengan sekian usaha menyematkan logika dalam penyusunan kata-kata yang walau akhirnya amburadul ini, sepertinya pada "frasa" terakhir tersebut, Vicky salah ucap. Mungkin maksudnya "stabil".
Yang jelas, "labil" berarti "goyah" dan dengan demikian akan sulit dimaknai jika disandingkan dengan kata "ekonomi" menjadi "goyah ekonomi".
Sutan Takdir Alisjahbana, salah satu ahli bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa kata-kata dalam bahasa Indonesia lazimnya menggunakan hukum diterangkan-menerangkan (DM). Misalnya, "status ekonomi", yang dalam hal ini kata "status" sebagai yang diterangkan (D), dan kata "ekonomi" adalah yang menerangkan (M).
Contoh lainnya adalah "rumah baru", "muka bulat", dan sebagainya yang tidak mungkin menjadi MD sehingga berbunyi "baru rumah" atau "bulat muka". Oleh karenanya, "labil ekonomi" tidak menggunakan hukum kata-kata DM dalam bahasa Indonesia, kecuali jika dibalik menjadi "ekonomi labil" (ekonomi goyah).
Sumber : - http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/10-kosataka-ajaib-vicky-mantan-tunangan-                   zaskia-shinta-4c125c.html
              - TRIBUNJOGJA.COM

No comments:

Post a Comment